Temen-temen sekalian..,
Kalau moralitas ibarat tanaman yang ditaruh diatas pot atau di sebongkah tanah yang namanya kebudayaan, kemudian jenis kebudayaan yang kita sebut kebudayaan timur dan kebudayaan barat. Sekarang kita ingin bertanya, yang mana dari Jakarta, Yogyakrta atau kota besar di Indonesia ini yang kebudayaan timur ..? Dan apakah kalau anda ke makau, ke Hongkong, anda ke New York, anda ke San Francisco, ke Chicago maka anda bisa sebut itu kebudayaan barat.
Cinta kepada ibu bapak itu kebudayaan timur atau kebudayaan
barat..? Cinta dan pacaran itu kebudayaan timur atau kebudayaan barat..? Yang
mana sebenarnya yang kebudayaan timur dan mana yang kebudayaan barat..?
Kadang-kadang orang barat sangat timur, kadang-kadang orang timur
sangat barat. Kadang-kadang orang barat sangat social, kadang-kadang orang
timur sangat individualistis. Padahal ada kategori-kategori baku bahwa barat
itu individualistis dan bahwa timur itu suka gotong royong dan kolektif.
Ternyata dalam prakteknya bisa terbalik sama sekali.
Pertanyaan saya kembali pada dasar pemahaman ilmu sederhana
mengenai moralitas. Apa bener moral ini bisa ditanam di atas pot bunga kebudayaan
tadi..? Ataukah kita harus menemukan tanah yan lebih permanen, yang bisa
menjaga moral itu tanpa batas waktu tanpa batas era tanpa batas kurun dan tanpa
batas zaman.
Sampai zaman apa pun moral A adalah A, B adalah B. Nah kalau
kebudayaan tidak bisa. Kalau kebudayaan itu, sekarang bilang A itu baik tahun
depan bilang A itu jelek. Nah, jadi sekali lagi pertanyannya, mungkinkah kita
mengandalkan kebudayaan ataukah kita harus mencari dasar-dasar nilai lain untuk
menjaga moralitas..?
(Disadur dari siaran radio Cak Nun)
Jadi menurut pemahaman saya, moralitas tak hanya dapat diukur dari
budaya yang berlaku dalam masyarakat tertentu. Akan tetapi Moralitas akan
mempunyai makna global di mana pun, kapan pun dan bagaimana pun. Dengan kata
lain, budaya bukanlah tolok ukur dari baik atau buruknya moral. Dan tolok ukur
yang dapat dijadikan pegangan adalah suatu hal yang tak akan pernah berubah
dari zaman dahulu hingga kiamat nanti. Karena saya adalah seorang muslim, maka
yang menjadi indikatornya yaitu Al-Quran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar